Langsung ke konten utama

Aku, Dosen, dan UAS

      Dua minggu sudah berlalu Ujian Akhir Semester Lima. Yang saya rasakan hanya hasil yang kurang memuaskan. terlebih 3 - 4 mata kuliah. Ironis sekali apabila memikirkan hidup saya. saya kuliah saja kayak gini, gimana di dunia kerja nanti. Rasa malas yang selalu menderah di sisi hari-hari saya ini sungguh sangat membelenggu. selalu ada kata "Ntar-ntar saja memulainya", padahal deadline itu tinggal beberapa hari. bingung mau ngomong apa?. jujur yang salah itu saya, bukan dosen saya. Rasa malas yang menderah saya ini sulit untuk di hilangkan. Teringat kata teman saya se Jurusan dengan saya, " Malas di bunuh dengan cara di paksa, bukan dengan tidur mulu' ". Kata-kata itu selalu ada di pikiran saya. Apa jauh di kata, tetap saja saya malas. 

   Sebenarnya dosen yang mengajar saya sudah teramat baik, akan tetapi beberapa dosen kurang memberikan Motivasi-motivasi hidup tentang perkuliahan. Dan bagi saya kurang menyukai hal tersebut. Yang hanya berpaku pada buku, intinya teori, teori, teori semata. Itulah manusia, ada yang terbaik dan ada yang kurang baik. Sudah kodrat Tuhan yang Maha Esa. Ya nggak?. Saya memaklumi itu semua. 

     Jujur semester ini berat-beratnya dalam Kuliah saya. mata kuliahnya yang di ajarkan sangatlah berbobot. Apalagi terdapat pula 3 Tugas Besar. Rata-rata 3 SKS, ada pula yang 4 SKS. Tapi inilah hidup, kadang enak, kadang juga nggak enak. Ini memang harus di paksakan untuk menjalaninya. Benarkan kata teman saya. Jujur saja, saya orangnya ini selalu menempatkan sesuatu itu pada hal - hal mepet-mepet (Istilahnya orang jawa), artinya itu saya melakukannya itu ketika deadline tinggal sebentar. Kata orang - orang yang sukses itu bagus, akan tetapi hasilnya pasti tidak maksimal. Dengan seperti itu saya itu mau berfikir dan bekerja keras. Lah, setelah saya pikir - pikir ini adalah konsep orang malas. Ngomongnya "Ntar, Ntar, Ntar". Ya nggak?. Coba kalian pikirkan. Sebagai contoh Tugas Besar saya Mata Kuliah Irigasi dan Bangunan Air. Mata kuliah ini 4 SKS. dengan bobot Tugas Besar yang sangat menguras waktu. dulu awal-awal mengerjakan, santai-santai saja. pikir saya "Waktu masihlah Panjang". Menjelang deadline, ngelembur sana sini, dari pagi sampai pagi. Sehingga mengorbankan waktu belajar untuk UAS. Dan itu semua terjadi pada diri Mahasiswa kebanyakan. Ya ngakk?.

    Bagi saya itulah penyakit malas yang harus di hilangkan. sebenarnya Dosen itu nggak salah, kita yang salah. yang terlalu malas. Dosen sudah membimbing gini, gini, gini. kitanya saja yang kurang mengaplikasikan langsung bimbingan dosen tersebut. Sekali lagi, Mahasiswa yang salah, bukan dosen. kebanyakan Mahasiswa yang tugas atau hasil nilai belajar yang di nilai Jelek. Misal C-, yang disalahkan bukan dirinya, pasti dosen yang di persalahkan (Realita Lapangan). Bagi saya pribadi, saya mengaki kalau saya adalah orang yang sangat-sangat pemalas. Ibarat ayam mau masuk kandangnya, itu harus di Obrak-obrak i (Maaf ini bahasa Jawa). Ya nggak?. Tak ayal ternyata saya seperti binatang. Wow, sungguh menyakitkan di bilang seperti ayam.

     Tolong, bagi pembaca jangan sekali-sekali meniruh saya. kalau sampai kalian meniru, berarti kalian sama-sama binatang. Dari sini saya menyadari betul kekurangan saya ini teramatlah banyak. Tapi spirit saya untuk belajar sangat menggebu-nggebuh. Teringat sebuah kata mutiara dari Mario Teguh "Orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Dan orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan". kata-kata itu yang selalu menjadi motivasi hidup saya. Sampai-sampai saya menulisnya dengan huruf besar, dan saya tempelkan di dinding kamar kost saya. Dan juga kata-kata itu menjadi Walpaper di laptop saya. Semoga Artikel ini bermanfaat buat teman-teman yang membaca. Dan semoga juga teman-teman pembaca bisa termotivasi dengan Artikel saya ini. Terima Kasih.




MH. Chifdzuddin
08 Januari 2014
Loby Giri Yasa, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, UPN "Veteran" Jawa Timur

Komentar

  1. iya iya tenang aja saya gak akan niru kamu #ups
    :-D

    ya intinya sih gimana caranya 'mengabaikan' kekurangan dosen , misalnya beliau kurang memberi motivasi. kita positif thinking aja dan niatin kalo kita mau ilmu nya. oh kamu mhsiswa sipil UPN ya? wah kalo kuliah anak teknik berat tuh. semangat ya utk perkuliahan sesi berikutnya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha. Iya jangan.

      Siap solusinya. Insya Allah terlaksana. Semangat 45

      Hapus
  2. Kalo menurut gue, temannya pemalas itu kasur.
    Coba jauhi kasur kalo belum waktunya tidur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau saya bukanya kasur. malah jarang tidur bung. mungkin karena sering mengabaikan kale ya..

      Hapus
  3. gue sih nggak mau disamain kek binatang walopun gue pemalas, wajar kok rasa malas hinggap di setiap orang toh batas kemampuan berfikir masing2 individu kan beda juga. lagian jelas-jelas kita ini manusia -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya gitu se bro. ;agi menghukum diri sendiri ini. makanya bilang gitu saya. hehe
      tapi rasa itu sudah akud di sayanya.

      Hapus
  4. malas itu semacam musuh dalam selimut yang perlahan-lahan akan membunuh, harus segera dicarikan sulusi itu sih menurut gue :v

    BalasHapus
  5. iyasih...kadang kita pasti pernah males2an..tapi ya bukan binatang juga sih...
    kalo malasnya sih wajar...asal gak keterlaluan aja...toh memaksa buat belajar terus2an juga nggak akan baik efeknya buat kesehatan... --"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Omongan saya memang kelewatan, lagi menghukum diri sendiri saja. hehe
      kayak nasehat guru SMA ku dulu. belajar terus menurus takan mendapat hasil. seperti itu. hehe

      Hapus
  6. yah teknik ya?berat deh pasti nih u,u
    kalo aku sih pas uas ngantuk ya tidur, gak pernah memaksakan belajar. kalo dipaksa hasilnya pasti bakal gak banget u,u

    BalasHapus
  7. Yah, gue orangnya emang paling kental banget nih yang namanya pemalas.
    Tapi seiring berjalannya waktu gue akan berusaha menyeimbangkan itu semua.
    Karena menurut gue malas itu manusiawi, asal jangan kemalasan. Hehe.

    BalasHapus
  8. nah itu gak tahu, kamu kan yg malas sebenarnya hehehe
    jangan malas, dosen gak salah kok.. yah harus memotivasi diri sendiri biar gak gitu lagi
    cocok tuh kalo ada tulisan di kos atau walpaper jadi inget terus deh

    BalasHapus
  9. emeng emeng, lu kelebihan h nih kayaknyah chiff..hehehe..
    yah, emang bener kalo asal muasala dari segala musibah yang mendera di bangku kuliah itu adalah rasa malas!! dan emang kebaisaan orang deadline uda tgl 1 jam, baru deh ngerjain dengan keringat bercucuran. sebenarnya kek gitu khan nggak bagus, jantungnya bisa nggak sehat.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Angkringan: Menjamurnya Angringan di Kota Pahlawan.

Menjamurnya angringan di kota Pahlawan, Kota Surabaya. cukuplah kaget saya ternyata ada banyak sekali angkringan yang ada di Kota Metropolitan ini. Tapi ankgringan di Surabaya masih kala dengan jumlah Warung Kopi (Warkop). Tapi bagi saya Kopdar (Kopi Darat) paling asyik di Angkringan. Kenapa demikian? bagi saya angkringan itu cita rasanya serasa dengan lidah kampung seperti saya pribadi. hidangan yang di sajikan sangatlah menarik mata kita. Terutama buat kantong Mahasiswa seperti saya ini sangat pas dengan harga yang relatif murah ini. Hampir seminggu 3-5 kali dengan teman-teman kuliah maupun Organisasi Ngopi di angkringan depan kampus kami (UPN "Veteran" Jawa Timur). Maklum saya pecinta kopi. Jujur di lidah saya lebih cocok kopi angkringan dari pada kopi warung kopi. Cita rasanya jauh berbeda.    Kali ini saya bercerita sedikit tentang sejarah Angkringan. Angkringan ini berasal dari Kota Keraton, Jogjakarta. Angkringan di jogja merupakan sebuah romantisme perjuang...

Mencari Ilmu dan Harta Untuk Memimpin.

     Saya teringat sebuah perkataan seorang Khalifah atau sahabat nabi Muhammad SAW. Beliau adalah khalifah ke 4 setelah Abu Bakar As-Syidiq, Umar Bin Khattab, dan Ustman Bin Affan. Beliau adalah Ali Bin Abi Thallib. Beliau berpesan seperti ini.  "Carilah ILMU dan HARTA supaya kamu bisa memimpin. Ilmu akan memudahkanmu memimpin orang-orang di atas, sedangkan harta akan memudahkan orang-orang yang di bawah (Masyarakat Awam)" . Setelah saya renungkan, apa yang di katakan itu benar-benar sangat mengenah di pikiran dan hati saya. Terlebih saya ketika mengikuti yang namanya Organisasi, baik di dalam kampus maupun luar kampus. Dari situ saya bisa merasakan menjadi seorang pemimpin itu harus berilmu. Karena kalau nggak berilmu mana bisa kalian mengatur dan memikirkan apa yang kalian pimpin. Karena inti seorang pemimpin (Leader) adalah pengatur dan pemikir. Kalau dalam sepakbola itu di Istilahkan "Playmaker", yaitu pengatur ritme pertandingan. Pemimpin itu pengatur?. Iya, ...

Cerita Indah di Kota Malang: Pantai Bajol Mati, Unggapan dan Goa Cina.

        Waktu itu, beberapa minggu saya sebelum UAS (Ujian Akhir Semester). Saya dan teman Dekat sewaktu SMA. Mereka bernama Billy (Muhammad Billy Rahman dan Vivi (Qurrotus Shofiah). Sebelumnya, saya perkenalkan dulu teman saya yang dua ini.  Muhammad Billy Rahman, dia seorang Mahasiswa juga seperti saya. Dia kuliah di PPNS (Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya) Billy mengambil Jurusan Teknik Otomasi Kapal, ganteng loh, kayak Vidi Aldiano. Katanya sih.. Dan teman saya yang kedua, dia kuliah di ITS (Intitute Teknologi Sepuluh November), Surabaya dengan jurusan yang sama seperti saya, yaitu Teknik Sipil. (Hidup Sipil: Ngomong sama tembok). Kami bertiga merencanakan untuk jalan - jalan ke Malang.  3 Minggu setelah pemberangkatan kita rencakan itu. Setelah kami bertiga Deal, kita langsung menghubungi teman - teman kita yang di Malang. Dan mereka meng-iya-kan ajakan kami. Katanya dengan senang hati. Awalnya kita nggak bertiga ingin berangkat, kami mengajak tem...