Langsung ke konten utama

KBS: Kebun Bangkai Surabaya?

    Yang saya tulis kali adalah isu sosial tentang sebuah kebiadapan terhadap Satwa-satwa di KBS.  Lagi-lagi matinya binatang di KBS, Singkatan dari Kebun Binatang Surabaya. Tak ayal semua pihak geger masalah ini, Khususnya di Surabaya. Matinya singa di KBS dengan secara tergantung, Ini sangat-sangat tidak masuk akal. Secara rasional singa bisa tergantung di kandangnya sendiri. Apa yang anda pikirkan?, yang pasti sama dengan pikiran saya. Ya nggak?.  Mungkin karena singa itu mengangap kejamnya di KBS, "Mending gue mati saja". hehe. Kematian singa ini, mengorek luka lama yang ada di KBS. Asal kalian tahu, Sudah banyak satwa yang mati di KBS ini. Sehingga dunia telah mengecam Kebun Binatang Surabaya adalah Kebun binatang terkejam di dunia. pantes nggak menurut kalian?, setealah kalian melihat berita, baik di media massa atau media cetak. Sebelumnya KBS ini di kelola oleh pihak swasta, dari sebuah perkumpulan. Katanya sih perkumpulan orang-orang lulusan sarjana. Tapi kok kayak gitu?. Mungkin mereka adalah lulusan sarjana yang bukan dari jurusan yang berkaitan dengan dunia satwa. Sehingga mereka tidak becus mengurus Kebun Binatang. Yang di cari adalah Rupiah, Rupiah, dan Rupiah. Ironis sekali perkumpulan itu. Dan rumornya lagi terjadi banyak konflik di dalamnya. Isu utamanya lagi lagi masalah rupiah, yaitu adanya korupsi dan banyak meninggalnya hewan juga di Kebun Binatang Surabaya. Adanya persoalan tersebut, Pemkot Surabaya pun mengambil alih Kebun Binatang Surabaya. Dan di kelola oleh Pemkot secara langsung. Ketika KBS di cap sebagai kebun terkejam di dunia. Walikota Surabaya Ir. Tri Rismaharani, MT geram mendengar berita tersebut. Beliau akan membuktikan kalau semua berita itu salah. makanya Kebun Binatang Surabaya langsung di ambil alih oleh Pemkot Surabaya. Itulah sekelumit cerita tentang Kebun Binatang Surabaya yang saya tahu dari media massa maupun media cetak yang beredar.

        Dulu waktu saya kecil itu senang sekali di ajak berkunjung ke Kebun Binatang Surabaya. Malam masih kecil, yang belum tahu dunia luar. Pas lihat hal baru menjadi kayak orang alay. ya nggak?. Hahaha. Tapi tahun kemarin bulan desember tepatnya hari Sabtu saya berkunjung ke KBS. Jujur pengunjungnya banyak banget, maklum hari libur. di tambah juga KBS nya murah tiketnya. Sengaja di murahkan Pemkot Surabaya agar menarik pengunjung. setelah saya jalan sana - sani. intilah orang jawa "Ngalor-Ngidul" bersama melihat sekelilin dan  cukup menghibur liburan saya, akan tetapi agak kaget saya melihat ada binatang rusa itu luka di lehernya. Wah kok gini ya, saya berfikir dan ngomong dalam hati saya "Bukannya Kebun Binatang itu di buat untuk melestarikan satwa-satwa liar, tapi kenapa begini ya. Ini bukan melestarikan, kan tetapi mematikan".

       Menurut saya KBS di kembalikan ke Pemkot Surabaya itu awal gebrakan yang sangat baik, awal untuk menyelamatkan Satwa di KBS. Setelah itu pihak Pemkot mencari orang yang lebih mengerti masalah dunia satwa dan di meminta untuk mengurusi dan mengembangkan Kebun Binatang Surabaya. Istilahnya bekerja untuk Pemkot Surabaya. Anak mudah di mudah itu sangat berpotensi, apa potensinya?. Ide kreatif jawabannya. Pengurus KBS seharusnya peka terhadap dan memberi kesempatan untuk anak mudah demi mengembangkan KBS. Misalnya di buatkan wadah, yaitu sebuah Komunitas sosial peduli KBS ini. Setuju nggak menurut kalian?. Atau juga bisa kita mengumpulkan komunitas-komunitas yang ada di Surabaya. Seperti yang kita tahu, komunitas - komunitas di Surabaya itu sangatlah banyak. Terbukti di Car Free Night kemarin pada malam tahun baru di kota Pahlawan. Banyak komunitas yang unjuk kebolehan di Car Free Night tersebut. Nah.. Mereka kalau di kumpulkan akan menjadi kekuatan yang besar untuk mengembangkan Kebun Binatang Surabaya yang berbasis Kreatif dan Inovatif. Sekian dulu dari saya semoga bermanfaat.



MH. Chifdzuddin
09 Januari 2014 Pukul 23.23 WIB
Loby Kampus STAI YPBWI Surabaya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Angkringan: Menjamurnya Angringan di Kota Pahlawan.

Menjamurnya angringan di kota Pahlawan, Kota Surabaya. cukuplah kaget saya ternyata ada banyak sekali angkringan yang ada di Kota Metropolitan ini. Tapi ankgringan di Surabaya masih kala dengan jumlah Warung Kopi (Warkop). Tapi bagi saya Kopdar (Kopi Darat) paling asyik di Angkringan. Kenapa demikian? bagi saya angkringan itu cita rasanya serasa dengan lidah kampung seperti saya pribadi. hidangan yang di sajikan sangatlah menarik mata kita. Terutama buat kantong Mahasiswa seperti saya ini sangat pas dengan harga yang relatif murah ini. Hampir seminggu 3-5 kali dengan teman-teman kuliah maupun Organisasi Ngopi di angkringan depan kampus kami (UPN "Veteran" Jawa Timur). Maklum saya pecinta kopi. Jujur di lidah saya lebih cocok kopi angkringan dari pada kopi warung kopi. Cita rasanya jauh berbeda.    Kali ini saya bercerita sedikit tentang sejarah Angkringan. Angkringan ini berasal dari Kota Keraton, Jogjakarta. Angkringan di jogja merupakan sebuah romantisme perjuang...

Mencari Ilmu dan Harta Untuk Memimpin.

     Saya teringat sebuah perkataan seorang Khalifah atau sahabat nabi Muhammad SAW. Beliau adalah khalifah ke 4 setelah Abu Bakar As-Syidiq, Umar Bin Khattab, dan Ustman Bin Affan. Beliau adalah Ali Bin Abi Thallib. Beliau berpesan seperti ini.  "Carilah ILMU dan HARTA supaya kamu bisa memimpin. Ilmu akan memudahkanmu memimpin orang-orang di atas, sedangkan harta akan memudahkan orang-orang yang di bawah (Masyarakat Awam)" . Setelah saya renungkan, apa yang di katakan itu benar-benar sangat mengenah di pikiran dan hati saya. Terlebih saya ketika mengikuti yang namanya Organisasi, baik di dalam kampus maupun luar kampus. Dari situ saya bisa merasakan menjadi seorang pemimpin itu harus berilmu. Karena kalau nggak berilmu mana bisa kalian mengatur dan memikirkan apa yang kalian pimpin. Karena inti seorang pemimpin (Leader) adalah pengatur dan pemikir. Kalau dalam sepakbola itu di Istilahkan "Playmaker", yaitu pengatur ritme pertandingan. Pemimpin itu pengatur?. Iya, ...

Cerita Indah di Kota Malang: Pantai Bajol Mati, Unggapan dan Goa Cina.

        Waktu itu, beberapa minggu saya sebelum UAS (Ujian Akhir Semester). Saya dan teman Dekat sewaktu SMA. Mereka bernama Billy (Muhammad Billy Rahman dan Vivi (Qurrotus Shofiah). Sebelumnya, saya perkenalkan dulu teman saya yang dua ini.  Muhammad Billy Rahman, dia seorang Mahasiswa juga seperti saya. Dia kuliah di PPNS (Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya) Billy mengambil Jurusan Teknik Otomasi Kapal, ganteng loh, kayak Vidi Aldiano. Katanya sih.. Dan teman saya yang kedua, dia kuliah di ITS (Intitute Teknologi Sepuluh November), Surabaya dengan jurusan yang sama seperti saya, yaitu Teknik Sipil. (Hidup Sipil: Ngomong sama tembok). Kami bertiga merencanakan untuk jalan - jalan ke Malang.  3 Minggu setelah pemberangkatan kita rencakan itu. Setelah kami bertiga Deal, kita langsung menghubungi teman - teman kita yang di Malang. Dan mereka meng-iya-kan ajakan kami. Katanya dengan senang hati. Awalnya kita nggak bertiga ingin berangkat, kami mengajak tem...