Dulu waktu saya kecil itu senang sekali di ajak berkunjung ke Kebun Binatang Surabaya. Malam masih kecil, yang belum tahu dunia luar. Pas lihat hal baru menjadi kayak orang alay. ya nggak?. Hahaha. Tapi tahun kemarin bulan desember tepatnya hari Sabtu saya berkunjung ke KBS. Jujur pengunjungnya banyak banget, maklum hari libur. di tambah juga KBS nya murah tiketnya. Sengaja di murahkan Pemkot Surabaya agar menarik pengunjung. setelah saya jalan sana - sani. intilah orang jawa "Ngalor-Ngidul" bersama melihat sekelilin dan cukup menghibur liburan saya, akan tetapi agak kaget saya melihat ada binatang rusa itu luka di lehernya. Wah kok gini ya, saya berfikir dan ngomong dalam hati saya "Bukannya Kebun Binatang itu di buat untuk melestarikan satwa-satwa liar, tapi kenapa begini ya. Ini bukan melestarikan, kan tetapi mematikan".
Menurut saya KBS di kembalikan ke Pemkot Surabaya itu awal gebrakan yang sangat baik, awal untuk menyelamatkan Satwa di KBS. Setelah itu pihak Pemkot mencari orang yang lebih mengerti masalah dunia satwa dan di meminta untuk mengurusi dan mengembangkan Kebun Binatang Surabaya. Istilahnya bekerja untuk Pemkot Surabaya. Anak mudah di mudah itu sangat berpotensi, apa potensinya?. Ide kreatif jawabannya. Pengurus KBS seharusnya peka terhadap dan memberi kesempatan untuk anak mudah demi mengembangkan KBS. Misalnya di buatkan wadah, yaitu sebuah Komunitas sosial peduli KBS ini. Setuju nggak menurut kalian?. Atau juga bisa kita mengumpulkan komunitas-komunitas yang ada di Surabaya. Seperti yang kita tahu, komunitas - komunitas di Surabaya itu sangatlah banyak. Terbukti di Car Free Night kemarin pada malam tahun baru di kota Pahlawan. Banyak komunitas yang unjuk kebolehan di Car Free Night tersebut. Nah.. Mereka kalau di kumpulkan akan menjadi kekuatan yang besar untuk mengembangkan Kebun Binatang Surabaya yang berbasis Kreatif dan Inovatif. Sekian dulu dari saya semoga bermanfaat.
MH. Chifdzuddin
09 Januari 2014 Pukul 23.23 WIB
Loby Kampus STAI YPBWI Surabaya.
Komentar
Posting Komentar